lagi, indonesia menelan kekalahan keduanya di Pra Piala dunia 2014, kali ini indonesia dikalahkan oleh Bahrain dengan skor 2-0. Indonesia kecolongan lewat gol di menit 45 babak pertama, berawal dari tendangan bebas cepat, indonesia kelihatan belom siap, sehingga pemin menjadi tidak fokus, dan disinilah lagi-lagi fisik bermain. gol kedua bahrain terjadi di pertengahan babak ke-2 karena pernagkap offside yang gagal.
pada akhir-akhir pertandingan ada kejadian menarik, dimana banyak suporter Indonesia yang menyalakan petasan. setelah ditunda sekitar 20 menit pertandingan dilanjukan kembali,dan skor tidak berubah sampai akhir pertandingan.
penuh tanda tanya buat gue dan mungkin pecinta bola indonesia, timnas kita itu kurang apa?.. kalo mau dilihaat dukungan suporter yang hampir memenuhi tribun SUGBK yang berkapasitas 85000 penonton seharusnya bisa jadi penyemangat timnas kita, dan jangan lupa pertandingan kali ini di hadiri langsung oleh presiden RI yaitu bapak SBY, terus dimna kekurangannya?
staff kepelatihan, nah menurut gue ini adalah biang keladi dari kurang maksimalnya pemain di lapangan, kurang dari 1 minggu sebelum pra piala dunia,secara mengejutkan Alfred ridle yang kala itu menjadi pelatih di ganti dengan Wim rijsbergen. entah apa masalah yang dibuat sehingga PSSI memutus hubungan kerja dengan Alfred Riedle.
tapi kan lawan turkmenistan dan waktu ujicoba wim bisa menang? betul banget kita bisa menang, tapi apakah anda tidak melihat siapa yang duduk di belakang wim, dia adalah RD atau Rahmad Darmawan, pelatih yang bertangan dingin yang dipunyai Indonesia, dan ketika di lepas oleh RD, karena RD melatih timnas U23 permainan Indonesia menjadi berantakan sehingga tak punya pola, kita bisa lihat ketika melawan U23, timnas senior seperti lawan yang sepadan buat mereka, disinilah kecerdikan seorang RD, pintar memilih pemain dan pintar membaca permainan.
dan yang tak kalah penting adalah keberuntungan, tanpa keberuntungan sebaik apapun sesuatu klub atau pemain sepakbola, akan sangat sulit untuk mencetak gol dan meraih kemenangan. dan kita berharap timnas akan selalu di temani oleh keberuntungan.
tapi ini semua bukan akhir dari perjalanan timnas senior, ingat kawan kita masih punya 4 pertandigan tersisa untuk melaju ke Piala Dunia 2014 di brazil, jadi jangan pemisimis. dengan kemauan semua elemen untuk maju, dan menghilangkan kepentingan dari tubuh PSSI, dan juga dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia, kita yakain Piala Dunia 2014 di Brazil "BUKANLAH MIMPI" :))
Setuju. Pelatih Rim rijsbergen belum menemukan racikan terbaik.
ReplyDeleteSemoga dua kekalahan yang di derita timnas benar-benar bisa menjadi pelajaran untuk 4 pertandingan selanjutnya.
ada apa dengan wim saya rasa memang keberuntungan aja belum datang pada timnas....dan lawan tadi malam memang udah tau kelemahan timnas kita...setiap orang kalau gagal pasti kecewa...wim pun begitu jadi mencari kambing hitam itu salah karna pelatih pasti tau apa aja kelemahan yang ada pada pemainnya...
ReplyDeletesemangat timnas kita tercinta dan semangat terus untuk para suporter kita yang selalu memberi api dukungan yang tiada henti berkobar untuk timnas kitaa...
sebenernya kalau pelatih yang cerdik dan pintar, jika permainan kita sudah terbaca, mengapa tidak merubah ke pola lain dan menjalankan strategi yang jitu supaya taktik yang biasa dimainkan tidak mudah di hentikan, itu satu..
ReplyDeleteyang kedua, pemilihan pemain yang sangat terkesan memaksakan, coba lihat seorang bambang pamunkas di jadikan seoran playmaker, sementara firman di biarkan menjaga kedalam lini tengah Indonesia, ini mutlak salah pelatih.
yang ketiga, ketika masuk babak ke 2, seharusnya yang di ganti adalah salah satu dari striker, bukannya malah menarik seorang palymaker murni yang tugasnya melayani striker, dan ketika itu terjadi, lihatlah sangat sedikitnya suplay bola yang di beririkan kepada striker, karena tidak ada seorang playmaker murni yang bertugas menyampaikan bola dari lini belakang ke lini tengah..
semoga bisa dimengerti. :))