PSSI makin amburadul

sepertinya sia-sia apa yang dilakukan suporter dalam merevolusi PSSI, ya memang kita dapat menurunkan nurdin dan kroninya dari lingkungan pssi, tapi apakah perubahan yang terjadi di pssi membuat pssi semakin baik dalam menjalankan amanatnya?

gue jawab TIDAK.pssi era djohar arifin husain tak jauh beda dengan jaman era nurdin cs. ketum pssi yang seharusnya mempunyai kekuasaan dalam memutuskan segala sesuatunya seperti hanya menjadi boneka arifin panigoro. ingatkah jalian ketika djohar tepilih karena di sokong oleh K-78 yang awalnya mendukung arifin panigoro dan george toisutta, sehingga djohar memimpin pssi di bawah kendali atau hanya sekedar boneka arifin panigoro.

banyak sekali keputusan aneh pssi yang sangat tidak bermanfaat, sebelum di tolak oleh AFC, pssi merencanakan kompetisi menjadi 2 wilayah. belum lagi mereka memverifikasi ulang tim yang akan berlaga di pentas utama. ISL yang menjadi nama liga tahun lalu mereka berencana mengubah menjadi liga pro Indonesia dan itu sama aja LPI. dan lambang liga yang juga lambang LPI tahun kemaren. ini sangat aneh bukan?

dan kejadian aneh pun kembali terjadi di pssi, dimna klub yang memiliki dualisme kepengurusan haru menyelesaikan permasalahnya hingga deadline tanggal 21 september.sebelumya pssi meminta AFC yang memutuskan masalah dualisme ini, tapi AFC berkehendak ini adalah tugas PSSI. di koran yang gue baca dalam statuta pssi ada yang menjelaskan bahwa pssi bisa memutuskan mana presiden klub jika terjadi dualisme kepemimpinan, tentunya di lihat dengan fakta yang ada.

ferry paulus selaku presiden klub persija terpilih, sudah melengkapi semua persyaratan yang diberikan pssi, malah PT. persija jaya jakarta di bawah pimpinannya sudah menerima mandat dari jakarta 1 yaitu guebenur dki untuk mengelola persija. sedangkan PT.persija jakarta dibawah pimpinan hadi basalah tidak punya, bahkan laporan keuangan tahun kemaren pun mereka gag ada. hadi basalamah adalah mantan petinggi jakarta fc yang tahun kemarin berlaga di liga setengah musim yaitu LPI. disini sudah jelas siapa yang benar. seharusnya pssi bisa memutuskan hal ini tidak usah di perpanjang lagi.

sewaktu baca twitter jakonline, sebenarnya tujuan pssi menekan persija seperti ini adalah tidak lain untuk persija di bawah ferry paulus mau merger dengan klub LPI, sementara mangemen persija dan jakmania tidak mau merger dengan klub LPI. pssi juga mengancam jika dualisme ini belum berakhir sampai deadline yang sudah di tentukan maka persija akan dicoret dari liga. sangat aneh bukan?

PSSI kami sudah dikuasai golongan yang rakus kekuasaan.

biarkan olahraga ini menjadi milik masyarakat.
tak perlu ada kepetingan apapun itu.
begitu indahnya apabila olahraga ini dibiarkan murni tanpa kepentingan.