PSSI yang egois

MIRIS. kata yang tepat untuk melihat keadaan PSSI yang dipimpin djohar arifin ini. seperti yang gue tulis di PSSI yang semakin amburadul mungkin inilah lanjutan keamburadulan PSSi dibawah pimpinan yang sekarang.

hari ini rapat exsecutif comitte (EXCO) telah menetapkan liga yang akan di jalankan pada musim ini terdiri dari 24 klub. sihar sitorus mengungkapkan 24 tim itu terdiri dari 14 klub ISL, 4 klub promosi, dan 6 klub titipan. loh apa maksudnya tim titipan?

tim titipan adalah persebaya,psms, psm dan persema yang dititipkan dari liga setengah musim (LPI). lalu 2 klub lagi yaitu PSMS dan bontang. PSMS dimasukkan pssi karena alasan karena PSMS klub yang mempunyai history di liga Indonesia dan juga pesanan dari sponsor.

aneh bukan kepalang PSSI jaman sekarang, ketika ada demo untuk nurdin mengundurkan diri mereka berteriak lantang untuk sepakbila yang lebih bersih, tapi apa nyatanya sekarang? apa dengan meloloskan klub titipan dinamakan sepakbola yang bersih? apakah melanggar statuta yang menjelaskan ISL hanya boleh 18 klub juga sepakbola yang bersih?

begitu egoisnya PSSI yang memaksakan kehendaknya hanya untuk kepentingan golongannya. bagi masyarakat awam sepakbola indonesia mungkin tidak bengitu mengerti apa yang terjadi di PSSI. tapi bagi masyarakat yang selalu mengikuti perkembangan sepakbola indonesia akan bertany-tanya, kenapa PSSI jaman sekarang lebih "EGOIS" dari jaman sebelumnya, sepertinya PSSI jaman sekarang seperti balas dendam pada PSSI jaman sebelumnya, karena semua yang berbau jamannya NH, hampir semuanya mereka persulit. contohnya?

Persija jakarta, sewaktu kongres persija tentang pemilihan ketua umum persija yang baru anggota PSSI hadir dan menyaksikan langsung siapa yang terpilih secara aklamasi untuk menjadi kutua umum persija jakarta. lalu kenapa sekarang harus dipermasalahkan  siapa ketua umum persija?.

sebagian orang yang melihat jeli apa masalah sebenarnya kenapa permasalahan ini dibuat berlarut-larut oleh PSSI adalah 

1. Ferry paulus selaku ketua umum persija terpilih adalah mantan exco zaman NH yang harus ditendang dari persepakbolaan indonesia menurut PSSI, karena mereka mempunyai dendam yang sangat kepada PSSI jaman NH.

2. Persija dan Jakmania tidak mau merger dengan tim manapun karena yakin Persija sanggup berdiri sendiri, tapi PSSI ingin persija merger dengan klub LPI dan ini dibuat berlarut-larut dan mengancam akan tidak mengikutkan persija di kompetisi utama PSSI agar persija melunak dan mau merger dengan klub LPI.

dari sedikit contoh diatas sudah sangat jelas bahwa PSSI jaman sekarang sudah dikuasai golongan yang rakus kekuasaan, merekan menyingkirkan pengurus PSSI jaman NH agar jabatan mereka langgeng disana, dan juga tidak ada yang mengusik mereka. tapi mereka lupa bahwa masih ada suporter yang mengawal revolusi PSSI.

*photo by : @jakOnline