mungkin yang palin pertama adalah indonesia sudah 2 kali kalah dalam 2 pertandingannya, dan kesempatan untuk lolos keputaran berikutnya menjadi tipis. sehingga suporter musiman yang biasanya rela mengantri tiket, kali ini terlihat menurun antusiasnya. ketika terjadi seperti inilah sebenarnya suporter klub indonesia bisa meramaikan pertandingan, tapi dimana mereka?
mereka sedang sibuk memikirkan klub kebanggaan kotanya masing-masing, mulan dari jakmania dengan persijanya, aremania dengan aremanya dan bonek dengan persebayanya. disini mungkin peran jakamania lah yang lebih dominan, selain basisnya di jakarta, jakmania juga loyal memberikan dukungan kepada timnas Indonesia. tapi kali ini beda jalan ceritanya.
jakmania sendiri sedang pusing bukan kepayang, karena klub kebanggan mereka di "RAMPOK" oleh klub LPI. dalam seminggu ini jakmania sudah 2 kali mengepung kantor PSSI di senayan. yang mereka minta hanyalah PSSI mengesahkan PT persija jaya jakarta untu jadi administratornya persija, karena merekalah yang sah secara kongres anggota persija, dimana ferry paulus menjadi ketua umumnya. lalu apa hubungannya dengan sepinya timnas?
percaya atau gag, setuju atau gag, nasionalisme itu muncul dari fanatik kita terhadap klub kebanggaan. jika mau dibilang "pondasi nasinalisme itu adalah dari klub kebanggaan mereka". lalu ketika pondasi itu dihancurkan, maka nasionalisme itu aka goyah.
contohnya sangat bisa dilihat dari perbedaan suporter yang hanya mendukung timnas tetapi tidak mendukung klub di indonesia, mereka menonton hanyalah sekedar menonton. berbeda jauh dengan suporter yang mempunyai klub kebanggan di indonesia, mereka menonton timnas sambil bernyanyi dan juga membuat koreografi sepanjang pertandingan. karena mereka biasa melakukannya sewaktu menonton tim kebanggan mereka.
jika suporter musiman hilang semangat sewaktu timnas kalah dan jadi malas menonton langsung di stadion berbeda dengan suporter sejati, mereka sudah siap dengan hal terburuk yang akan dialami oleh timnas, ini karena mereka juga biasa melihat tim kebanggannya menang dan kalah, dan yang penting pemain itu semagat dan terus berlari dan hasil akhir itu menjadi nomor dua.
mungkin ini hanyalh pandangan gue saja mengapa permintaan tiket tak begitu membludak seperti waktu-waktu sebelumnya. kepada PSSI geu cuma berpesan, "janganlah kalian mementingkan kelompok kalian, karena sepakbola adalah milik masyarakat seluruhnya buakn milik segelintir orang.
dan yang takalh pentingnya adalah "jangan kau hancurkan pondasi nasionalisme ini, demi kepentingan segelintir orang yang tidak bertanggung jawab".
#SAVEPERSIJA #SAVEOURFOOTBALL
Hancur gan, haha. Mereka yang tau gimana keadaan PSSI sekarang jadi males buat nonton Timnas.
ReplyDeletenah, keliatan sekarang bejadnya PSSI..
ReplyDeleteduit tiket dipastikan buat bayar utang ke arifin panigoro.
miris boss T_T buat gw - mau persija - mau persebaya - mau persib - mau aream - mau apapun klubnya kalo ngliat hal sekarang ini kayaknya sama sama berduka untuk sepak bola indonesia ...
ReplyDeleteini baru produk anak JAK MANIA
salut ^_^
thanks jak...
ReplyDelete