menurut penulis yang paling harus bertanggung jawab atas semua hasil buruk ini adalah PSSI. banyak kontroversi yang dibuat para "penguasa" sepakbola kita. mulai dari pemecatan pelatih, penunjukan pelatih baru tang ternyata pelatih "amatir" di sepakbola. dan yang tak kalah pentingnya adalah tidak jelasnya liga yang bergulir sehingga fisik pemain tidak dapat terjaga dengan baik.
miris memang melihat PSSI yang dipimpin djohar arifin, mereka lebih mementingkan kelompok mereka tanpa melihat aturan yang berlaku di PSSI. dan jangan sampai kita lupa PSSI era sekarang membawa misi "bisnis" didalamnya. bagi mereka sepakbola adalah ladang bisnis bagi mereka yang haus kekayaan, tapi sayangnya bisnis di sepakbola ini kembali menabrak aturan yang PSSI buat sendiri.
capek, lelah, pegel melihat semua yang dilakukan PSSI sekarang. tak ada peningkatan dari era sebelumnya, tapi hanya penurunan yang dialami persepakbolaan kita. ingat kawan, revolusi yang kita dengungkan kemarin belum tercapai, karena hingga saat ini persepakbollaan kita masih tersandra ole kepentingan bisnis yang kotor.
wahai para politisi yang haus kekuasaan, wahai para pebisnis yang haus kekayaan, kami semua menghargai pekerjaan kalian, tapi kami mohon jangan pernah kalian usik kesucian olahraga ini. biarkanlah kami berteriak bebas tanpa memikirkan kotornya dunia politik dan bisnis.. :'(
No comments:
Post a Comment