balik lagi genks disini. kali ini gue mau bahas tentang apa sih makna pernikahan. mulai dari tujuan dan bagaimana Islam mengajarkan tentang pernikahan. artikel ini akibat dari undangan pernikahan yang dateng secara berbarengan, 4 pasangan temen gue mengakhiri masa lajangnya di bulan syawal ini.
artikel ini mengandung Baper yang cukup kuat, mohon jangan pake perasaan bacanya, bawa tenang aja, bawa nyaman aja, artikel ini juga tidak menyindir salah dua pihak, nama dan kejadian yang ada hanyalah fiktif belaka (kaya film ye). dan jangan ada pertanyaan dalam benak kalian apakah yang menulis ini sadar atau tidak, karena yang nulis juga belom nikah. #KodeKeras. oke kita mulai genks.
kita mulai dari cara memilih pasangan ya, biar ada dasar hukumnya (Syariat) sehingga kuat nantinya, setelah syariat nya paham nanti baru kita bawa ke kebersihan hati nya dimana. dasar memilih pasangan seperti yang di ajarkan oleh Nabi adalah yang pertama karena Cantiknya, kemudian Nasabnya, kemudian Hartanya dan yang terakhir adalah Agamanya, maka pilihlah karena Agamanya, maka kau akan beruntung. seperti itu yang di jelaskan dalam hadist Nabi. Tapi?
Allah itu ga mau di hati kita ada yang lain selain Dia. ketika kita pilih karena cantiknya, maka Allah akan hilangkan kecantikannya, ketika memilih karena nasabnya, maka Allah akan hinakan Nasabnya, ketika memilih karena kaya nya, maka Allah akan miskinkan hartanya. ketika kamu memilih karena Agamanya maka kamu semuanya akan dapat. #NahLoh. (Riyadhus Sholihin)
akan timbul pertanyaan kenapa agama di paling akhir? "gue milih ga perlu ganteng/cantik, yang penting setia" pasti pernah kan kalian denger yang begini. atau kalian salah satu yang ngomong begini? :p itu sah sah aja, dalam perjalanannya tidak banyak yang bisa seperti ini, sifat alami manusia adalah memilih yang paling bagus di pandang menurutnya masing masing. ini kenapa paling pertama adalah karena cantiknya. karena 3 yang disebutkan di awal oleh Nabi adalah tentang siapa yang melihatnya, tapi kalo Agama adalah hal yang mutlak.
bagaimana pernikahan yang ada bisa membawa pada kebersihan hati?. oke, tujuan pernikahan dalah "Litaskunu Ilaiha" Saling menyamankan, saling menenangkan satu sama lain. ini sebenarnya tujuan yang haqiqi kalo anak sekarang bilang. karena dari manapun kita pergi, akan kembali ke rumah, ketika di rumah nyaman, aman dan tenang, pasti di luar pun enak ngejalaninnya. akan berbanding terbalik ketika dirumah tidak ada kenyamanan dan ketenangan.
jadi inti dari pernikahan yang dilakukan pada dasarnya harus ada kenyamanan disana, ketika kenyamanan itu tidak ada atau tidak di dapat, berarti bukan tujuan pernikahan yang kita dapatkan. jadi sebisa mungkin dalam rumah tangga kita nanti, kita bisa menjaga ketenangan dan kenyaman dalam berumah tangga, karena itu tujuan utama dari pernikahan. tujuan mempunyai keturunan dan lain lain adalah tujuan di balik kenyamanan dan ketenangan tersebut.
aka ada banyak pertanyaan yang akan timbul dalam memilih pasangan. sebagai contoh "kalo memilih nyaman doang, tapi ga punya harta yang cukup bagaimana, masa mau makan nyaman?" banyak yang berpendapat seperti ini. itu ga salah ketika ada yang bertanya seperti ini. mungkin butuh bahasan baru untuk jawab ini. tapi setidaknya Allah akan selalu ngasih cukup untuk hidup kita, tidak mungkin lebih dan tidak mungkin kurang. ketika kita punya rezeki lebih pasti ada yang dateng buat pinjem dll, dan ketika kita merasa kurang, pasti ada yang bantuin dari manapun itu datengnya. ini yang disebut ayat hidup. "Intansurullaha yansyurkum", kau talong Aku (Allah), makan akan ku tolong kau" itu ayat Qura'an nya.
oke genks, gue rasa ini cukup mewakili apa itu tujuan pernikahan yang seharusnya menjadi buah dalam agama kita. kalo ada yang tanya kok gue paham padahal gue belom nikah? jawabannya adalah karena dalam diskusi agama yang gue lakuin, gue adalah orang paling muda. semuanya diatas 30 taun semua, dan pertanyaan mereka banyak tentang keluarga, jadi sedikit sedikit gue paham apa masalah kelurga yang ada.
see you genks
No comments:
Post a Comment