Ketika Lidah Menjadi Senjata Yang Paling Tajam - Be A Wise Writer

Post Top Ad

Ketika Lidah Menjadi Senjata Yang Paling Tajam

Ketika Lidah Menjadi Senjata Yang Paling Tajam

Share This

disini lagi kita balik genks, lama ga nulis tentang Rahman Rahim. kali ini gue coba bahas tentang salah satu hadits yang ada di Kitab Riyadhus Sholihin Hadist no 223, ini bagian dari kajian pengajian malem minggu yang gue ikutin. ga ngapel bro malem minggu? mohon pertanyaan seperti ini jangan di ajukan ke penulis 😓. seperti biasa kajian ini menjelaskan makna hukum Islam yang tujuannya adalah Rahman Rahim atau bahasa kita nya adalah kasih sayang. kita mulai genks.

di jelaskan dalam hadist tersebut:
"ketika kita memasuki pasar atau masjid sedang membawa anak panah, maka anak panah tersebut sebaiknya di tutup atau di pegang ujungnya karena di takutkan dapat melukai seseorang atau muslim yang lain".
oke dapet ya genks pemahamannya.

ahhh ini hadist udah menjelaskan Rahman Rahim banget. kok bisa? kita menjaga agar orang lain tidak terdzolimi sih. itu kan inti dari Rahman Rahim. masa orang yang Rahman Rahim menyakiti orang lain 😜. tapi kita coba bahas makna yang dialami pada saat sekarang genks.

jika kita cermatin, masjid dan pasar adalah tempat umum yang banyak orang akan hadir di dalamnya. pasar sebagai pusat jual beli dan masjid sebagai pusat kegiatan ummat Islam. jika kita kembangkan lebih luas ternyata bukan di pasar dan masjid saja yang ada sosialisasi masyarakat. sekarang bertambah menjadi di tempat kerja, di sekolah di terminal dan semacamnya. pada tempat yang semacam itu pula di haruskan kita menjaga anak panah kita agar tidak melukai orang lain. dulu mungkin anak panah karena masih zaman perang. tapi sekarang apa? gue rasa lidah yang paling tajam. akibat lidah yang tajam bukan hal yang mustahil keluar pedang, mungkin juga senjata api.😞

disini Nabi sangat me wanti-wanti ummatnya buat ga zolim sama orang lain. ketika bercanda atau main kata kataan dengan teman sekantor atau di lingkungan rumah, seberusaha mungkin buat tidak menyakiti hatinya. dalam hadist lain pun di jelaskan "jangan pernah menyakiti siapapun, karena hatimu sama persis dengan hatinya". di katakan lagi bahwa "Diam Itu Emas". semua hadist tersebut akhirnya menjelaskan kasih sayang. terus kalo kita yang di dzolimi bagaimana?

oke genks, kita paham banget ketika orang di zolimi itu doanya langsung di ijabah ama Allah. Doain aja "semoga dia mampus" ini sih yang biasa keluar dari mulut kita 😏. tapi alangkah indahnya doain yang bak baik, semoga dia di maapin Allah, mendapat petunjuk dll. gue rasa ini lebih indah dari pada harus nyumpahin 😋. seperti di jelaskan dalam Qur'an, "Hamba Allah yang disayang itu jika berjalan di bumi dia tawaadu, ketika  orang bodoh menghinanya, maka dia mengucapkan selamat". jelas lah semua gimana kita seharusnya menyikapi hadits tersebut.

kita menjaga lidah kita supaya tidak menyakiti orang lain, kemudian kita juga doakan mereka yang baik baik. enak kan ga saling kesel keselan, marah marahan, sikut sikutan, salip salipan, tikung tikungan #PengalamanKayakanya. semua sesuai porsinya masing masing. ketika belum paham ini, kita dan khususnya gue juga seperti itu. tanpa sadar kita jauh dari yang di harapkan Nabi, mendekati juga enggak kali.

gue rasa ini aja genks yang bisa gue bagi. gimana kita harusnya bersikap di tengah lingkungan masyarakat. tetap bersosialisasi tanpa harus menyakiti satu sama lain, siapapun dia. mau muslim ataupun non muslim, semua harus di jaga. kan Rahmatan Lil Alamin. 😉

lama ga nulis tentang Rahman Rahim bukan karena males atau apa, tapi lagi ga ada pertanyaan yang masuk #SedihYa. kalo ga ada pertanyaan, terus gue bahas apa? 😟. semoga artikel ini bisa kita terapkan, sedikit demi sedikit. mulai dari doain yang baik ke orang lain ketika di jalan atau di tempat kerja, itu gue rasa hal kecil yang kita bisa mulai. :)

See you Genks


2 comments:

  1. Penulis mau tau Doa yang terbaik agar orang tidak melepaskan anak panah kepada kita karena iri hati.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo di tanya doa, doain aja semoga jadi pengurang dosa buat kita.
      tapi kalo masuk bahasan kebersihan hati,ketika ada orang lain yang perkataanya bisa menyakiti kita, anggap aja itu ujian. karena ketika kita mengaku ber iman, maka Allah akan kasih ujian. ujian itu bisa apa aja, termasuk dari orang lain.

      dalam bahasan lain di jelaskan di hadist Nabi "an La Yarham La Yurham" siapa yang tidak berkasih sayang kepada orang lain, maka tidak akan di kasih sayang juga. terus juga dijelaskan bahwa orang sekitar kita adalah bayangan kita. logikanya adalah ketika bayangan (orang lain) itu miring, jangan benerin bayangannya. benerin aja bendanya (diri kita). ketika diri kita udah bener, pasti bayangan ngikutin. sesuai dengan Qur'an kan "Quu Angfusakum" jagalah dirimu, bukan disuruh jaga orang lain. :)
      Semoga bisa mewakili jawabannya

      Delete

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages