ciee lagi liburan 😉. apa kabar genks?, semoga sehat sehat aja ya. kali ini ada waktu libur sehingga bisa nerbitin artikel lagi di blog ini. artikel kali ini bahas yang ringan ringan aja tenang hijrah. artikel ini terbit akibat ada diskusi dengan seseorang yang merasa bingung dengan hijrah yang banyak dia liat, dimana hijrah hanya sebatas hijrah jasmani saja. tanpa adanya perbaikan dalam hati dan akhlak. oke genks kita mulai.
hijrah awal katanya adalah berenang, ketika kita paham makna berenang, namanya berenang, dari satu tempat ke tempat lainnya kan? kalo berenangnya ga pindah, namnaya itu main air. 😋. oke pemahaman singkatnya kaya gitu. ketika ditanya bagaimana hijrah yang dimaksud dalam Agama? banyak kita lhat orang bilang dia sudah hijrah, itu liat aja kerudungnya syar'i, jidad nya udah item tuh, pake jubah juga, pakean juga sholeh/sholehah, sholatnya udah rajin, tahajud kalo malem, dluha juga kalo pagi. banyak yang melihat hijrah dari luarnya saja. dalam penglihatan manusia ya sudah bener. bagaimana di mata Allah?
dalam hadist qudsi pun di jelsakan dengan sangat telak "Sesungguhnya Allah Tidak melihat, harta mu, Pakaianmu, bibir mu tapi Allah Hanya Melihat Hati mu". jikalau pun memang hjrah mudah seperti yang di jelaskan diatas tadi, gue kira malaikat Ridwan udah turun, bilangin kalo surga udah penuh, karena saking mudahnya hijrah. walaupun ga salah juga hijrah yang seperti yang diatas, karena memang step nya bisa dimulai dari sana.
jika naik bahasannya sedikit seperti yang sering kita bahas, Hjrah yang di sebutkan oleh Nabi adalah hukum Islam yang dibawa yang tujuannya untuk membersihkan hati. seharusnya ketika kita sudah hijrah seperti yang disebutkan diatas tadi, juga harus membawa hati kita untuk hijrah. sebgai contoh, ketika kita memakai pakaian yang syar'i, seharusnya akhlak dan juga syar'i. tidak mudah nyalahin orang lain, berbicara yang baik, jauh dari sifat sombong dan perbuatan lainnya yang bisa mengotori hati. tapai kalo boleh diliat, hijrah yang dilakukan belakangan ini masih bisa menyalahkan orang lain, sombong akan ibadah dan selalu meng kafirkan orang lain. ini hijrah model apa?. seperti yang gue bilang sebelumnya, kita selalu ribut dalam pelaksanaan ibadah, bukan pada tujuan ibadah itu sendiri. setiap orang mempunyai dasar hukum masing masing, jangan saling menyalahkan.
tapi kan yang disebutkan hijrah tadi adalah Sunnah Nabi, seperti jidad hitam jenggot panjang, pakai khimar atau cadar?. oke genks, sebenernya ini sangat sensitif. mungkin kita harus punya bahasan baru lagi tentang ini. tapi setidaknya, seperti yang gue bilang tadi Allah cuma lihat hati kita, se hitam apapun jidad kita, sepanjang apapun jenggot kita, se panjang apapun kerudung yang kita pakai, jika masih bisa mengotori hati, semua percuma. bahkan ada yang lebih keras bicaranya ketika sunnah Nabi cuma ngikutin Jenggot bukan akhlak, "itu yang di ikutin Nabi, apa Abu Lahab". karena Abu Lahab juga berjenggot, pakaiannya juga sama. jadi siapa yang kita tiru dalam berhijrah?
oke genks itu aja yang gue bisa sampein. tar dulu bro, bagaimana dengan jidat yang hitam?. kita sangat paham seharusnya kita menyembunyikan ibadah kita. di sisi lain kalo mau bahas bercanda, dulu Nabi itu sholat diatas batu yang panas, karena di sana tandus, kemudian di atas pelepah kurma, di atas gurun pasir. ya wajar kalo jidat nya hitam, sekarang kan udah empuk ada sajadah juga, karpet, bahkan ada yang sajadah ada busa nya.😅
itu aja dulu genks, seperti biasa bukan mau nyalahin, tapi buat instropeksi diri gue sendiri pada khususnya. sejauh mana hijrah kita di lihat oleh Allah. semoga ada pemahaman yang bisa gue bagi ke kalian. kalo ada pertanyaan yang lain bisa email atau kontak yang ada disini aktif kok. akhir kata semoga kita bisa menerapkan Islam sebagai mana yang menjadi tujuan Nabi Muhammad di turunkan, yaitu menyempurnakan akhlak.
See You Genks'.
No comments:
Post a Comment