di cinta dan di benci - Be A Wise Writer

Post Top Ad

di cinta dan di benci

di cinta dan di benci

Share This
happy birthday JAKARTA, engkau akan selalu menjadi kebanggan walaupun para "PENJILATMU" selalu mejatuhkan engkau.. :). ya begitulah sebagian kata-kata yang sering di ucapkan jakmania dalam ulang tahun jakarta ini. jakarta sebagai ibukota sering menjadi objek semua orang untuk mengadu peruntungan nasibnya, dan kita tidak akan lupa, jakarta juga sebagai ibukota negara kita tercinta.


banyak orang yang mencitai jakarta karena keramahannya, mereka datang tanpa rasa takut karena jakarta memang terbuka untuk siapa saja,bisa di lihat dari salah satu simbol kota ini yaitu patung selamat datang, disini saya mengartikan jakarta selalu terbuka untuk siapa saja dan tidak pernah mengusir para pendatang tersebut,

ada yang mencintai dan ada juuga yang membenci, Saye masih heran tak abis pikir. Mereka yang melontarkan hujatan untuk Jakarta, apa tidak pernah merasa berhutang budi? Dan saya yakin sekali, disaat berita – berita itu dimuat. Para wartawannyapun masih sibuk mencari nafkah di Jakarta. Para penyebar linknya masih sibuk menggantungkan mimpi di langit Jakarta. Dan para hedonis manja, masih sibuk membuang waktu di Jakarta.

Billboard bertulisan 484 mungkin hanya pemandangan angka. Mungkin juga tak lebih menarik dari poster “Go A Head”. Di usia Jakarta itu, secara pribadi ada banyak mimpi tersimpan. Mimpi untuk menjadi kota terdepan kembali. Mimpi agar bisa melihat tim terbesar di Indonesia mengangkat piala lagi.

Maka biarkan kami terus teriakkan chant – chant khas Jakarta. Jangan usir (kembali) kebanggaan satu – satunya dari Jakarta. Biarlah PERSIJA bermain di halamannya. Kami akan terus bertanggung jawab menjaganya. Asalkan tak ada pengantisipasian yang sangat paranoid. Biar semua berjalan sewajarnya. Hanya dua kali empat puluh lima menit. Dengan sebelas orang berjibaku. Rise Your Glory!

Biarlah kami pulang dengan tertib ketika peluit usai. Karena kenyamanan bukan hanya punya “Penjilat Jakarta” dan para “Selir – Selir Haramnya”. Lihat memori lapangan sepakbola kami, sekarang telah menjadi parkiran mobil – mobil kelas atas para pengunjung bangunan bertingkat. Biarpun gedung itu bukan sepenuhnya untuk kami. Kami tetap bangga, setidaknya pembangunan itu menunjukkan Jakarta Masih Ramah, Bahkan Untuk Para Penghujatnya!! Mungkin ini sedikit berbau chauvinis, atau bodoh. Tapi Saye berharap bisa mati dan terkubur di Jakarta PERSIJA 3 – 0 PSPS.

*mengutip dari jakonline 

1 comment:

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages